Selasa, 17 Juni 2008

Pengetahuan Umum : Menjaga Kesehatan

Benar juga kata para dokter, menjaga kesehatan lebih mudah daripada mengobati suatu penyakit. Selain dengan pola makan yang teratur dan tidak merokok, kini telah ditemukan manfaat kedelai sebagai makanan sehat. Barangkali tak asing lagi bagi para pembaca manfaat tahu dan tempe sebagai lauk pauk sehari-hari, meski untuk makan dengan lauk pauk tahu dan tempe kini para pembaca harus merogoh kocek yang lebih dalam, tapi demi menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh tak apalah kalau kita lakukan ini. Selain sebagai bahan pokok tahu dan tempe, kini kedelai bisa dijadikan minuman sehat yang sangat bermanfaat, terbukti sudah banyak perusahaan besar membuat bubuk sari kedelai yang sangat bermanfaat itu. Tapi bagi kita orang-orang kecil kalau harus membeli produk-produk yang ditawarkan oleh para pengusaha itu mungkin harus berpikir sepuluh atau sebelas kali karena harganya yang selangit, tapi jangan kawatir kini telah ada solusi membuat sari kedelai sendiri dengan harga yang sangat murah. Pengalaman ini telah kami lakukan dan hasilnya tak kalah dengan produk keluaran pabrik. Bagaimana cara membuat sari kedelai?. Ikuti petunjuk ini :
  1. Kedelai mentah direndam air kurang lebih selama 10 jam ( bisa kedelai putih ataupun kedelai hitam). Tapi untuk mendapatkan Sari Kedelai dengan warna susu lebih baik gunakan kedelai putih). Jumlah kedelai yang direndam sebagai contoh tiga perempat ons ( 75 gram) untuk dijadikan empat gelas minuman besar ( Gelas Es). Maksud direndam ini agar kedelai menjadi lunak ( medok) dan mudah dikelupas kulit arinya serta mudah diblender.
  2. Setelah bersih dimasukkan dalam blender ditambah sedikir air ( nyemek-nyemek), lalu diblender kurang lebih lima menit, sehingga menjadi cairan kental seperti susu.
  3. Setelah menjadi cairan susu kental ini, lalu direbus dan ditambah air ( 4 gelas es). Pada waktu merebus ( apinya sedang-sedang saja) harus diaduk terus karena mengeluarkan busa dan meluap.
  4. Setelah mendidih, dinginkan sebentar lalu disaring, maka jadilah minuman sari kedelai.
  5. Sebelum diminum tambahkan gula atau sirup maupun madu sesuai selera anda, bagi penderita diabetis cukup tambahkan sedikit garam biar terasa mantab.
  6. Untuk menghilangkan aroma langu bisa ditambahkan daun pandan / parutan jae atau pengharum buatan ( fanili dll)
  7. Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh lakukan setiap hari karena biayanya sangat murah, bandingkan bila anda membeli bubuk sari kedelai keluaran pabrik yang harganya kurang lebih Rp 30. 000 untuk berat 200 gram yang hanya bisa diminum menjadi sepuluh sd dua belas gelas minuman.
  8. Bagi yang berminat membuat minuman sari kedelai dan masih menjumpai kesulitan, bisa menghubungi bapak / ibu Sumedi via telepon . No 0271. 622212
  9. Selamat mencoba, ternyata sehat itu tidak harus mahal

***********

Bagi yang ingin sehat, kini ada cara lain. Tahukah anda manfaat kacang ijo?. Selain menjadi bahan baku kecambah dan kue Pia, kini kacang ijo sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Berdasarkan pengalaman dari seorang Widya Iswara ketika saya mengikuti diklatpim IV. Beliau ketika itu menderita sakit jantung, dan oleh seorang tetangganya yang WNI keturunan China, beliau disarankan minum air rendaman kacang ijo untuk mengobati penyakitnya, caranya sbb:

  1. Kacang ijo dibersihkan, buang yang gabuk dan bersihkan dari kerikil kemudian bersihkan dengan air ( dipususi ) dan direndam dalam segelas air dengan air dingin yang sudah masak, syukur dengan air kemasan/ mineral.
  2. Embun-embunkan diteras rumah ( gelas ditutup) semalam
  3. Pagi hari sebelum makan , minum air rendaman tersebut dan makan pula kacang ijo yang masih mentah tersebut. Kondisi kacang ijo sudah lunak dan rasanya seperti tokolan mentah
  4. Menurut pengalaman, rendaman kacang ijo ini dapat menyehatkan dan menyembuhkan berbagai penyakit, memang rasanya agak tidak enak, tapi ya inilah namanya minuman sebagai obat alternatif. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal lakukan setiap hari
  5. Selamat mencoba, kesehatan ditangan anda sendiri!

**********

Sekedar untuk direnungkan

Sudah menjadi kodrat manusia, lahir, hidup dan mati,dalam episode hidup tentu melalui tahapan-tahapan : bayi, anak-anak,muda,dewasa tua dan mati. dalam tahapan dewasa tentu mengalami masa-masa penuh dengan kesuksesan karena berkarya dan penuh semangat karena sehat dan penuh dengan idealisme dan akhirnya tibalah masa tua yang sakit-sakitan dan akhirnya ditarik dari peredaran, alias mati. Apakah masa tua itu identik dengan sakit-sakitan dan tak produktif? Jawabannya nanti dulu, siapa dulu orangnya. Kalau saya tentu tak mau seperti pendapat umum itu, makanya saya ingin selalu dapat berkarya entah dalam wujud apa saja. Menurut pengalaman orang tua yang sakit-sakitan karena tidak punya aktifitas apapun, maka aktifitas itu harus terus ditumbuhkan, apalagi aktifitas yang positif seperti membaca dan menulis. Untuk membaca kita tak perlu keluar uang kok, kan ada perpustakaan milik Pemkot atau Pemkab? Tapi yang paling baik bagi umat Islam tentunya membaca Al'Quran, selain menambah pundi-pundi amalan tentunya juga dapat menghambat kepikunan yang biasanya disandang manula.Kalau sudah jenuh membaca mari kita berganti dengan aktifitas menulis, menulis apa saja yang bermanfaat. Memang ada orang yang gagap kalau disuruh menulis, padahal pekerjaannya sehari-hari di kantor tak lepas dari aktifitas menulis. Menurut seorang yang telah biasa menulis, ketrampilan menulis tak bisa lepas dari kebiasaan membaca. jadi membaca itulah otaknya sedang menulis itu hasil karyanya. Selain menulis sebagai hasil karya dari membaca, orang yang pandai bicara tentunya hasil karya dari orang membaca pula. Tentunya tak sekedar menulis atau berbicara, tapi menulis dan berbicara yang bisa dimaknai artinya, seperti menulis membuat suatu karangan ilmiah di surat kabar, membuat cerpen / cerkak atau berpicara dalam bentuk pidato dsb. bagaimana dengan anda yang masih senang menganggur?, mungkin pendapat ini perlu dipertimbangkan, tapi jangan terlalu lama, bisa-bisa anda keburu pikun. ( Sumedi )

********

Orang bijak mengatakan, bahwa keberhasilan seseorang itu ditentukan oleh 99,9 % Ikhtiar atau usaha dan kegigihannya dan 0,1 % oleh bakat atau sifat pembawaannya. kalau kita menyimak pendapat tersebut benar juga adanya. Bukankah biji padi yang baik akan mati bila diletakkan di atas lantai yang kering? Sedang biji padi yang tidak baik akan tumbuh bila kita tanam disawah dan kita beri pupuk serta kita pelihara dengan baik. Inilah bukti kalau usaha seseorang itu sangat menentukan masa depannya. Maka tidak ada alasan lagi kita untuk bermalas-malasan. masa depan kita ada ditangan kita sendiri.Rebut dengan usaha dan ikhtiar sekuat tenaga.

Tidak ada komentar: