Jumat, 15 Maret 2013

Seharusnya Polisi Bisa Menangkap Jambret

Kali ini jambret beraksi lagi, tak tanggung-tanggung, korban harus meregang nyawa karena jatuh dari motor yang dikendarai, ulah jambret sudah sangat nekat seharusnya polisi lebih proaktif tidak sekedar menunggu laporan yang datang.
Sudah tak terhitung korban penjambretan, korbannya para perempuan pengendara motor yang dianggap lemah. Kini para perempuan pengendara motor harus lebih waspada, jangan memakai perhiasan (kalung emas) karena ini merupakan sasaran empuk penjambret. Juga kebiasaan menaruh tas dipundak sangat mudah untuk dijambret. Berdasarkan pengalaman, tindak penjambretan sering dilakukan terhadap pengendara motor wanita baik sendirian maupun  berponceng an. Juga jalan raya yang dianggap sepi pada jam-jam tertentu selalu dipilih oleh para jambret. Kini saatnya masyarakat harus melawan jambret, jangan biarkan penjambret lari dengan mulus tanpa kita melawan. Kita harus mengejar semampunya dan berteriak sekerasnya, jambret,... tolong,.... .Teriakan kita akan mengundang perhatian masyarakat untuk segera memberi pertolongan. Kini saatnya polisi tidak boleh diam  menunggu laporan masyarakat, polisi harus aktif menangkap jambret dengan aneka cara sesuai dengan keahliannya.Tindak penjambretan harus dibrantas dengan menangkap pelakunya secara aktif. Polisi harus mengeluarkan pasukan andalannya yang cantik- cantik namun gesit untuk menangkap penjambret. Polisi wanita (Polwan) adalah bagian polisi yang dipersiapkan untuk menanggulangi tindak kejahatan. Para Polwan harus keluar dari pekerjaan rutin yang selama ini dilakukan seperti dalam hal pekerjaan adminstrasi STNK dan SIM. Masyarakat sangat menunggu gebrakan-gebrakan dari polisi, jangan menunggu korban berjatuhan lagi. Masyarakat jangan dibiarkan terus menerus dihantui rasa khawatir menjadi korban penjambretan. Kalau polisi bisa menangkap para teroris disarang persembunyiannya, mangapa tidak bisa menangkap para penjambret?. Tugas menangkap penjambret dimata masyarakat adalah tugas yang sangat kecil dan ringan serta tak banyak mengeluarkan beaya, itu kalau polisi mau melaksa nakan. Kerahkan para polwan dengan berdandan cantik serta menggunakan perhiasan yang menyolok mata serta membawa tas wanita dipundaknya untuk sekedar memancing para penjambret beraksi. Mungkin tak perlu menunggu waktu lama, polisi akan banyak manangkap jambret-jambret yang kini keganasannya melebihi para teroris. Masyarakat akan sangat bangga memiliki polisi yang proaktif. Buktikan ungkapan: ”Kami siap melayani masyarakat” yang terpajang dikantor polisi. Tindak penjambretan kini telah menghantui masyarakat karena korbannya adalah isteri-isteri kita, anak-anak gadis kita, betapa sedihnya jika kita mendengar kabar kalau mereka berada dirumah sakit atau kamar jenazah karena menjadi korban penjambretan.

Kini tugas dan peran polisi semakin banyak tergantikan oleh pihak lain. Supeltas sudah menggantikan sebagian tugas aparat kepolisian dibidang pengaturan lalu lintas, Satpam sudah menggantikan tugas-tugas dibidang keamanan, begitu juga kelompok masyarakat yang tergabung dalam Satgas Parpol ataupun ormas. Kini masyarakat menuntut peran serta polisi dalam pembrantasan penjambretan yang sangat meresahkan. Jangan biarkan masyarakat bertindak main hakim sendiri jika ada jambret yang ”kebetulan” tertangkap. Ungkapan lama yang sering terdengar, lapor ke polisi hanya menjadi ”data statistik” harus dihilangkan. Bagaimanapun juga citra polisi saat ini belum baik dimata masyarakat, masih banyak polisi yang nakal. Kini masyarakat menunggu kiprah polisi khususnya para polwan. Masyarakat sangat bangga melihat ulah para polwan mengendarai motor besar, masyarakat sangat bangga melihat para polwan mengatur lalu lintas, melaksanakan tugas-tugas di kantor Samsat, bagian pengurusan SIM dll. Beranikah anda menyamar sebagai pengendara motor berjalan dijalanan yang masih sepi untuk manangkap para jambret?. Ingat korban penjambretan selama ini kaum hawa, kaum anda sendiri yang sangat perlu untuk dilindungi dan diayomi. Mereka kelompok yang rawan sebagai korban penjambretan, jangan menungu dan mengulur waktu lagi.
”Seorang jambret tertangkap tangan saat menjambret seorang wanita cantik”, judul berita headline Solo Pos hari ini. Seorang wanita cantik berhasil membekuk seorang jambret yang mencoba merampas tas tangan dipundaknya. Wanita cantik itu berusaha melawan, ternyata hanya dengan sebuah tendangan kaki kestang motor penjambret. Korban selamat dan si pelaku jatuh dari motornya, dan dengan sekali gerakan tangan wanita tersebut berhasil membekuk penjambretnya. Kejadian tersebut terjadi di jl. Adisucipta didepan gedung Solo Pos yang pagi itu masih sangat sepi. Ternyata setelah diwawancarai oleh seorang wartawan, wanita cantik tersebut ternyata seorang polwan yang sengaja menyamar sebagai warga masyarakat. Seandainya berita itu betul terjadi betapa masyarakat sangat berterima kasih. Kini polisi harus terus menerus meningkatkan peran serta pengabdiannya kepada masyarakat. Jangan biarkan citra polisi terpuruk hanya karena segelintir oknum polisi nakal. Bagaimana pak Kapolrestabes sutuju atau tidak?, apa masih harus menunggu petunjuk lebih lanjut dari Kapolri. Maaf, masyarakat telah berancang-ancang membentuk SUPENJAM (Sukarelawati Penangkap Jambret), mereka terdiri dari para Srikandi yang mumpuni beladiri, mereka dari perguruan pencak silat, perguruan Taekwondo, Judo, para karatekawati dll. Malu dong kalau benar benar ini terjadi.
Kini masyarakat sangat risi melihat pemandangan yang sering terjadi, banyak polisi sibuk mengatur dan manjaga kegiatan orang yang sedang punya hajatan di gedung pertemuan, meski ini permintaan dari orang yang punya kerja, seharusnya permintaan seperti ini tidak dilayani, bukankah tugas tugas seperti ini cukup dilakukan seorang anggota Linmas?. Masih banyak tugas polisi yang perlu ditingkatkan dan dimaksimalkan, serahkan hal-hal yang kurang penting kepada pihak lain. Pembrantasan terorisme, penjambretan perlu penanganan serius. Mbak-mbak Polwan yang cantik tolong ya masalah ini diperhatikan, kalau memang kekurangan  tenaga bisa minta bantuan mbak-mbak yang cantik di kesatuan Wara (Wanita Angkatan Udara, Kowal (Korps Wanita Angkatan Laut ataupun Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat), saya kira ibu komandan Denpom Solo yang cantik tentu oke-oke saja.