Kali ini jambret beraksi lagi, tak tanggung-tanggung, korban
harus meregang nyawa karena jatuh dari motor yang dikendarai, ulah jambret
sudah sangat nekat seharusnya polisi lebih proaktif tidak sekedar menunggu laporan
yang datang.
Sudah tak terhitung korban penjambretan, korbannya
para perempuan pengendara motor yang dianggap lemah. Kini para perempuan
pengendara motor harus lebih waspada, jangan memakai perhiasan (kalung emas)
karena ini merupakan sasaran empuk penjambret. Juga kebiasaan menaruh tas
dipundak sangat mudah untuk dijambret. Berdasarkan pengalaman, tindak
penjambretan sering dilakukan terhadap pengendara motor wanita baik sendirian
maupun berponceng an. Juga jalan raya
yang dianggap sepi pada jam-jam tertentu selalu dipilih oleh para jambret. Kini
saatnya masyarakat harus melawan jambret, jangan biarkan penjambret lari dengan
mulus tanpa kita melawan. Kita harus mengejar semampunya dan berteriak
sekerasnya, jambret,... tolong,.... .Teriakan kita akan mengundang perhatian
masyarakat untuk segera memberi pertolongan. Kini saatnya polisi tidak boleh
diam menunggu laporan masyarakat, polisi
harus aktif menangkap jambret dengan aneka cara sesuai dengan keahliannya.Tindak
penjambretan harus dibrantas dengan menangkap pelakunya secara aktif. Polisi
harus mengeluarkan pasukan andalannya yang cantik- cantik namun gesit untuk
menangkap penjambret. Polisi wanita (Polwan) adalah bagian polisi yang
dipersiapkan untuk menanggulangi tindak kejahatan. Para Polwan harus keluar
dari pekerjaan rutin yang selama ini dilakukan seperti dalam hal pekerjaan
adminstrasi STNK dan SIM. Masyarakat sangat menunggu gebrakan-gebrakan dari
polisi, jangan menunggu korban berjatuhan lagi. Masyarakat jangan dibiarkan
terus menerus dihantui rasa khawatir menjadi korban penjambretan. Kalau polisi
bisa menangkap para teroris disarang persembunyiannya, mangapa tidak bisa
menangkap para penjambret?. Tugas menangkap penjambret dimata masyarakat adalah
tugas yang sangat kecil dan ringan serta tak banyak mengeluarkan beaya, itu
kalau polisi mau melaksa nakan. Kerahkan para polwan dengan berdandan cantik
serta menggunakan perhiasan yang menyolok mata serta membawa tas wanita
dipundaknya untuk sekedar memancing para penjambret beraksi. Mungkin tak perlu
menunggu waktu lama, polisi akan banyak manangkap jambret-jambret yang kini
keganasannya melebihi para teroris. Masyarakat akan sangat bangga memiliki
polisi yang proaktif. Buktikan ungkapan: ”Kami siap melayani masyarakat” yang
terpajang dikantor polisi. Tindak penjambretan kini telah menghantui masyarakat
karena korbannya adalah isteri-isteri kita, anak-anak gadis kita, betapa
sedihnya jika kita mendengar kabar kalau mereka berada dirumah sakit atau kamar
jenazah karena menjadi korban penjambretan.
Kini tugas dan peran polisi semakin banyak
tergantikan oleh pihak lain. Supeltas sudah menggantikan sebagian tugas aparat
kepolisian dibidang pengaturan lalu lintas, Satpam sudah menggantikan
tugas-tugas dibidang keamanan, begitu juga kelompok masyarakat yang tergabung
dalam Satgas Parpol ataupun ormas. Kini masyarakat menuntut peran serta polisi
dalam pembrantasan penjambretan yang sangat meresahkan. Jangan biarkan
masyarakat bertindak main hakim sendiri jika ada jambret yang ”kebetulan”
tertangkap. Ungkapan lama yang sering terdengar, lapor ke polisi hanya menjadi
”data statistik” harus dihilangkan. Bagaimanapun juga citra polisi saat ini
belum baik dimata masyarakat, masih banyak polisi yang nakal. Kini masyarakat
menunggu kiprah polisi khususnya para polwan. Masyarakat sangat bangga melihat
ulah para polwan mengendarai motor besar, masyarakat sangat bangga melihat para
polwan mengatur lalu lintas, melaksanakan tugas-tugas di kantor Samsat, bagian
pengurusan SIM dll. Beranikah anda menyamar sebagai pengendara motor berjalan
dijalanan yang masih sepi untuk manangkap para jambret?. Ingat korban
penjambretan selama ini kaum hawa, kaum anda sendiri yang sangat perlu untuk
dilindungi dan diayomi. Mereka kelompok yang rawan sebagai korban penjambretan,
jangan menungu dan mengulur waktu lagi.
”Seorang jambret tertangkap tangan saat menjambret
seorang wanita cantik”, judul berita headline Solo Pos hari ini. Seorang wanita
cantik berhasil membekuk seorang jambret yang mencoba merampas tas tangan
dipundaknya. Wanita cantik itu berusaha melawan, ternyata hanya dengan sebuah
tendangan kaki kestang motor penjambret. Korban selamat dan si pelaku jatuh
dari motornya, dan dengan sekali gerakan tangan wanita tersebut berhasil
membekuk penjambretnya. Kejadian tersebut terjadi di jl. Adisucipta didepan
gedung Solo Pos yang pagi itu masih sangat sepi. Ternyata setelah diwawancarai
oleh seorang wartawan, wanita cantik tersebut ternyata seorang polwan yang
sengaja menyamar sebagai warga masyarakat. Seandainya berita itu betul terjadi betapa
masyarakat sangat berterima kasih. Kini polisi harus terus menerus meningkatkan
peran serta pengabdiannya kepada masyarakat. Jangan biarkan citra polisi
terpuruk hanya karena segelintir oknum polisi nakal. Bagaimana pak Kapolrestabes
sutuju atau tidak?, apa masih harus menunggu petunjuk lebih lanjut dari
Kapolri. Maaf, masyarakat telah berancang-ancang membentuk SUPENJAM
(Sukarelawati Penangkap Jambret), mereka terdiri dari para Srikandi yang
mumpuni beladiri, mereka dari perguruan pencak silat, perguruan Taekwondo,
Judo, para karatekawati dll. Malu dong kalau benar benar ini terjadi.
Kini masyarakat sangat risi melihat pemandangan
yang sering terjadi, banyak polisi sibuk mengatur dan manjaga kegiatan orang
yang sedang punya hajatan di gedung pertemuan, meski ini permintaan dari orang
yang punya kerja, seharusnya permintaan seperti ini tidak dilayani, bukankah
tugas tugas seperti ini cukup dilakukan seorang anggota Linmas?. Masih banyak
tugas polisi yang perlu ditingkatkan dan dimaksimalkan, serahkan hal-hal yang
kurang penting kepada pihak lain. Pembrantasan terorisme, penjambretan perlu
penanganan serius. Mbak-mbak Polwan yang cantik tolong ya masalah ini
diperhatikan, kalau memang kekurangan
tenaga bisa minta bantuan mbak-mbak yang cantik di kesatuan Wara (Wanita
Angkatan Udara, Kowal (Korps Wanita Angkatan Laut ataupun Kowad (Korps Wanita
Angkatan Darat), saya kira ibu komandan Denpom Solo yang cantik tentu oke-oke
saja.